Inspirasi

Sebongkah emas bertemu dengan sebongkah tanah.

Emas berkata pada tanah, “Cuba lihat dirimu, suram dan lemah, apakah engkau memiliki cahaya yang kilat seperti aku?

Apakah engkau berharga seperti aku?”

Tanah menggelengkan kepala dan menjawab, “Aku boleh menumbuhkan bunga dan buah, boleh menumbuhkan rumput dan pohon, boleh menumbuhkan tanaman dan banyak yang lain, apakah kamu boleh buat begitu?”

Emas pun terdiam seribu bahasa.

Kesimpulannya

Dalam hidup ini banyak orang yang seperti emas, berharga, menyilaukan, tetapi tidak bermanfaat bagi sesama.

Berjaya dalam karier,banyak harta kekayaan, rupawan dalam paras, tapi sukar membantu, apalagi peduli.

Ada juga yang seperti tanah. Posisi biasa saja, bersahaja, namun ringan tangan siap membantu bila bila pun.

Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain.

Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang, barulah kita benar-benar bernilai.

Apalah gunanya kejayaan bila itu tidak membawa manfaat bagi orang lain di sekitar kita.

Apalah erti kemakmuran bila tidak berbagi rezeki pada yang memerlukan.

Apalah erti kepintaran bila tidak memberi inspirasi di sekeliling kita. Dan memberi manafaat kepada yang lain…

Kerana hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima.

Selalulah rendah hati dan tetap BERSEMANGAT dan memberi inspirasi.

“SEBAIK-BAIK MUSLIM ADALAH YANG BERFAEDAH KEPADA SEKELILING”